Tikus atau rodentia berasal dari bahasa latin “rodere” yang mempunyai arti mengerat, jadi tikus merupakan binatang pengerat. Oleh karena kebiasaan tikus yang suka mengerat benda-benda disekitarnya, maka tikus menjadi berperan sebagai hama di daerah pertanian maupun perkotaan. Selain itu, tikus juga mempunyai peran sebagai penyebar penyakit. Penyakit yang disebarkan oleh tikus antara lain adalah penyakit pes, leptospirosis, demam semak (shrup typhus), salmonellosis (muntaber/tifus), radang otak, dan lain sebagainya
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2013), menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kepadatan tikus dengan kondisi lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Sedangkan penelitian yang dilakukan Raharjo dan Ramadhani (2012), menyatakan bahwa tingginya kepadatan tikus disebabkan karena adanya tanaman sayuran dan tanaman palawija, serta tanaman besar lainnya seperti bambu dan tanaman kayu keras yang dapat digunakan hewan kecil seperti tikus untuk bersarang dan berkembang-biak.
berikut kami sertakan naskah publikasi yang berjudul
Hubungan Perilaku Masyarakat Tentang Kebersihan Lingkungan Dengan Keberadaan Tikus Di Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten
Boyolali oleh Vita Qori Nurul Fadzilah dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta